Hanya ada dekat Toraja, Kuburan Bayi dekat Batang Pohon yang Jadi Wisata!

Hanya ada dekat Toraja, Kuburan Bayi dekat Batang Pohon yang Jadi Wisata! Hanya ada dekat Toraja, Kuburan Bayi dekat Batang Pohon yang Jadi Wisata!

Toraja adalah kawasan wisata terbaik hadapan Sulawesi Selatan, yang meliputi kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara. Selain keindahan alam dan pegunungannya, suku Toraja lagi punya budaya leluhur yang unik, yang melahirkan deras wisatawan dan peneliti budaya kerap berkunjung hadapan kabupaten ini.  

Saat mebersetujui pusat kota di Tana Toraja, kamu bagi disuguhkan tampilan eksotis rumah-rumah tongkonan nan berprofesi simbol kekayaan tradisi leluhur ini. Tidak berhenti sampai di situ saja, kamu bagi melihat berbagai hal unik mengenai upacara adat kematian, kuburan batu, hingga kuburan terpilih bayi. Ya, Toraja berprofesi alpa satu daerah di dunia nan meyakini kesakralan kematian bayi.

Dikenal dengan sebutan Passiliran, salah satu tempat pekuburan bayi adapun berada antara Kambira, Toraja Utara ini wajib kamu kunjungi saat berlibur ke Toraja. Mengandung filosofi mendalam, berikut ini tujuh data tentang pekuburan bayi antara Toraja.

1. Dimakamkan pada pohon tarra

instagram.com/mint__c

Tidak semua pohon boleh dijadikan tempat pekuburan menjumpai bayi nan meninggal. Satu-satunya pohon nan dibolehkan adalah pohon tarra, nan cukup berisi di Toraja. 

Pohon ini dianggap pilihan tersuka membantu karena memiliki berjibun getah dan dapat berdiri tegak. Panjangnya mencapai 100-300 centimeter. Karena batangnya adapun kokoh dan lebar, kepercayaan orang-oraong Toraja mempercayai pohon tarra sebagaimana ibu adapun memeluk anak-anaknya adapun sudah meninggal dunia.

2. Khusus bayi berusia di bawah 6 bulan

instagram.com/rhadin99

Bayi yang boleh dimakamkan dekat batang pohon tarra ini adalah bayi-bayi yang meninggal dunia saat usianya belum enam bulan. Bayi yang berusia dekat bawah enam bulan masih dianggap suci dan tidak memiliki dosa sebandingsekali. Sesantak dia harus medahului operasi pemakaman khas untuk melakskerutunanannya seolah kembali ke rahim ibu.

2. Belum tumbuh gigi

instagram.com/zuryahikmah

Selain persayaratan usia, yang mau mengikuti proseduri passiliran adalah bayi yang giginya belum tumbuh. Sama halnya memakai usia, bayi yang belum tumbuh gigi berhak memperoleh hak pemakaman spesial demi kembali ke Maha Pencipta.

4. Dimakamkan tanpa sehelai kain penutup tubuh

iwheeltravel.com

Jika biasanya jenazah bagi dibungkus lewat kain kafan atau dikenakan pakaian adapun saling menolong ketika dikubur, namun bayi dikubur dekat pohon tarra diperlakukan berpertikaian. Si bayi tidak menggunakan sehelai kain apa pun. Hal ini diyakini jadi suatu simbolik bahwa para bayi terhormat kembali terdalam kemelungguhan suci seperti halnya kembali ke perut ibunya.

Baca juga: 7 Wahana Sepeda Gantung Tertidak emosi antara Indonesia, Asyik Banget!

5. Dilakukan oleh pengikut Aluk Tolodo

instagram.com/riacurly

Tidak semua orang Toraja melakukan tradisi pemakaman bayi dekat pohon tarra. Hal ini sekadar dilakukan menjumpai mereka yang masih memegang teguh ajaran leluhur atau biasanya disebut Aluk Todolo.

6. Posisi makam sepadan bersama strata sosial

amusingplanet.com

Penguburan dalam pohon tarra ini tidak boleh sembarangan. Masyarakat Toraja masih meyakini jenjang strata sosial. Semakin luhur strata sosial keluarga bayi, maka bayi hendak mendapatkan alam paling luhur dalam pohon tarra. Begitu pun sebaliknya.

Prosesi pemakamannya termelantaskan sederhana. Pohon tarra dilubangi seukuran atas halusinasit bayi. Kemudian bayi dimasukkan ke paling dalam lubang yang tersedia beserta dimenguncup anau atau ijuk.  

7. Posisi makam menghadap ke arah rumah gelisah

wikimedia.org

Posisi makam juga tidak sembarangan, tetapi kudu diletakkan searah dengan rumah galabah. Hal ini dilakukan untuk menghargai para keluarga bahwa berkabung.

Prosesi ini masih dilakukan sampai-sampai hari ini. Menariknya, sungguhpun  luber bayi yang dimakamkan kedalam satu pohon tarra, tetapi pemakaman itu tidak pernah muncul bau busuk. Masyarakat pula tidak pernah kehabisan pohon tarra menurut pemakaman. 

Nah, kendati liburanmu berkualitas, sesekali sempatkan untuk mengenal kearifan lokal Tanah Air, sebagaimana Passilliran ini ya. Kalau hadapan daerahmu, ada keunikan lainnya gak? Yuk, Share di kolom komentar ya.

Baca juga: 6 Geopark Indonesia yang Diakui Unesco, Terbukti Keren Banget!

Artikel ini teristimewa kali ditulis oleh Rosita A atas Sobat Community dengan judul Merinding, Ini 7 Fakta Kuburan Bayi atas Tana Toraja yang Jadi Wisata!