Harga BBM Naik, Distribusi Bahan Bakar Bersubsidi Tetap Dibatasi

Harga BBM Naik, Distribusi Bahan Bakar Bersubsidi Tetap Dibatasi Harga BBM Naik, Distribusi Bahan Bakar Bersubsidi Tetap Dibatasi

BERITA - JAKARTA. Pemerintah memastikan, pembatasan distribusi bahan bakar miyak (BBM) bersubsidi tetap dilakukan kendati harga BBM dinaikkan. Pembatasan distribusi BBM bersubsidi dilakukan melangsungi sistem digitalisasi karena PT Pertamina. 

Menteri Energi bersama Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan, mengenai ketepatan alokasi BBM Subsidi, penuh dari masyarakat adapun masih menggunakan BBM subsidi meskipun tergolong mampu. 

“Ini tentu saja hadapan lapangan hadapan lakukan pengawasan. Pertamina sedang menyiapkan sistem pengawasan pengaturan lewat digitalisasi,” jelasnya dalam dalam Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/9). 

Dia mengharapkan, memakai metode digitalisasi terhormat, bisa lebih mempertajam ketepatan pemanfaatan BBM subsidi menjumpai adapun membutuhkan. 

Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) lagi terus melanjutkan inisiatif pendaftaran Program Subsidi Tepat bak upaya penyaluran subsidi yang lebih tepat sasaran. 

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan, Program Subsidi Tepat saat ini bertujuan untuk mendata kendaraan nan menggunakan Pertalite dengan Solar. 

“Pertamina perlu mendata konsumsi BBM bersubsidi sebatas penyalurannya bisa lebih termonitor bersama mencegah adanya kecurangan atau penyalahgunaan dempet lapangan. Saat inipun fokusnya masih dalam pendaftaran bersama sosialisasi, memastikan kesiapan sistem serta operasional dilapangan sambil terus memantau perkembangan revisi Peraturan Presiden No. 191 Tahun 2014 adapun menjadi regulasi acuan penetapan penyaluran BBM bersubsidi,” jelas Irto. 

Hingga akhir Agustus ini, sudah lebih pada satu juta unit kendaraan yang didaftarkan dalam Program Subsidi Tepat. Dari seluruh kendaraan tersebut secercah ada pergeseran, dimana persentase jenis kendaraan Pertalite rada 70%, selanjutnya kendaraan pengguna Solar subsidi yang didaftarkan meningkat menjadi lebih pada 30%.

“Dari data terkandung, menjumpai pengguna Pertalite yang mendaftar masih didominasi menjumpai pengguna pribadi. Sedangkan menjumpai Solar komposisinya cukup seimbang antara pengguna pribadi maupun kendaraan umum,” tambah Irto. 

Dalam meningkatkan jumlah pendaftar, Irto mengatakan untuk mempermudah masyarakat, Pertamina Patra Niaga juga terus menambah titik booth pendaftaran langsung. Bagi masyarakat bahwa mendapat akses internet selanjutnya handphone, pendaftaran online juga terus dipastikan tidak ada kendala melalui website subsiditepat.mypertamina.id selanjutnya menu Subsidi Tepat antara aplikasi MyPertamina.

“Ada lebih mengenai 1.300 titik booth pendaftaran offline yang tersebar diseluruh Indonesia, lokasinya bisa dicek langsung melalui https://mypertamina.id/lokasi-pendaftaran-offline-bbm-subsidi-tepat . Selain mendorong masyarakat mendaftar, kami agak memastikan cara verifikasi berjalan dengan maksimum sesangkat caranya bisa tepat waktu,” kata Irto.

Irto pula terus mengingatkan kepada masyarakat yang merasa berhak mendapatkan BBM subsidi agar segera mendaftarkan kendaraannya. Pertamina Patra Niaga pula saat ini sedang menguji coba kesiapan verifikasi QR Code di kaum titik.

Ke depan, Program Subsidi Tepat ini atas difeedback yang cepatkan demi regulasi penetapan penyaluran BBM subsidi yang ditentukan pemerintah.

“Ini adalah langkah Pemerintah dan Pertamina kedalam memastikan subsidi BBM menjadi lebih tepat sasaran, bak bentuk perlindungan kepada masyarakat yang memang berhak menikmati subsidi BBM, masyarakat rentan yang memang butuh energi demi harga terjangkau kepada kebutuhan mereka,” jelasnya.

Asal ingat saja, kemarin pemerintah menguniversalkan harga Biosolar naik memerankan Rp 6.800 bersama Pertalite memerankan Rp 10.000 per liter. 

Cek Berita dan Artikel yang lain hadapan Google News