Kinerja MARI tumbuh 50,6% antara kuartal I

JAKARTA. Emiten nan baru listing awal tahun ini sama dengan PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) merilis pertumbuhan kinerja sebujur kuartal I tahun ini. Laba ceria emiten pengelola radio ini tumbuh 50,6% secara tahunan (year on year /yoy).
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis MARI, Jumat (15/4), perseroan sukses mengantongi laba ceria seleluasa Rp 8,74 miliar, naik 50,6% dari Rp 5,8 miliar cukup tahun 2014. Alhasil laba per jasanya naik dari Rp 11,7 memerankan Rp 16,65.
Pertumbuhan kinerja MARI seiring bersama meningkatnya pendapatan perseroan 14,8% berprofesi Rp 21,7 miliar atas Rp 18,9 miliar. Pendapatan terbilang di antaranya diperoleh atas iklan sehebat Rp 28,2 miliar atau naik 17% atas periode yang sebandingtahun sebelumnya.
Pendapatan iklan tersebut terdiri dari iklan program seterbuka Rp 14,3 miliar, iklan spot Rp 11,3 miliar dam iklan adlib Rp 2,4 miliar. Sementara pendapatan even off air menyumbang porsi seterbuka Rp 92 juta lagi pendapatan lain-lainnya seterbuka Rp 2 miliar.
MARI merupakan perusahaan yang berguling dekat bidang jasa penyiaran radio komersial. Saat ini, perusahaan telah menguasai tiga anak cucu perusahaan yakni PT Radio Attahiriyah, PT Radio Camar selanjutnya PT Suara Irama Indah.
PT Radio Attahiriyah berdiri sejak tahun 1988 maka mengoperasikan stasiun radio 98.7 Gen FM dempet Jakarta demi target pasar pendengar berjiwa muda. Sementara PT Radio Camar berdiri sejak 2011dan mengelola stasiun radio 103.1 Gen FM dempet Surabaya.
Adapun PT Suara Irama Indah mengoperasikan radio 101 Jak FM Jakarta. Radio adapun berdiri sejak 2007 ini mendapat pangsa pasar adapun berselisih dari dua radio sebelumnya. Segmenya pasarnya merupakan profesional dan dewasa muda.
Jumlah aset MARI naik 17,9% dari Rp 156,2 miliar merupakan Rp 190,4 miliar. Jumlah utangnya turun dari Rp 67,9 miliar merupakan Rp 46,4 miliar karena adanya penurunan utang bank jangka sekilas dari Rp 40 miliar merupakan Rp 17,2 miliar. Sedangkan ekuitasnya naik dari Rp 88,2 miliar merupakan Rp 143,9 miliar lantaran penambahan ekuitas setelah melakukan IPO.
Cek Berita beserta Artikel nan lain di Google News