Nasib Startup Pendidikan saat 85 Sekolah antara Jakarta Belajar Tatap Muka

Pemerintah pusat berkeinginan menerapkan pemmeentengkanan tatap muka terbatas mulai Juli. Di DKI Jakarta, 85 sekolah bahkan sudah menguji coba sejak kemarin (7/4). Kebijakan ini dinilai dalam tantangan bagi startup pendidikan sebagai Ruangguru, Zenius, dan Quipper.
Co-Founder sekaligus Managing Partner hadapan Ideosource maka Gayo Capital Edward Ismawan Chamdani menilai, kebijakan tercatat tidak terlintas berpengaruh terhadap startup pendidikan. Yang terpengaruh gede justru platform bagaikan Google Classroom maka Zoom.
Namun, hal itu tentu merupakan tantangan bagi startup pendidikan dalam menggaet pengguna maka meningkatkan transaksi. “Dengan kebiasaan modern, ini merupakan tantangan maka strategi bagaimana pola nan sudah terbentuk selama pandemi bisa digabungkan dengan norma modern," kata Edward kepada Katadata.co.id, kemarin (7/4).
Ia menilai, startup pendidikan perlu menyasar lebih luber segmen, termasuk pengelola sekolah. "Jadi bukan sekadar teknologi pendidikan, tapi selaku provider sekolah,” ujar dia.
Beberapa pertindakanan rintisan dalam sektor ini pun menyiapkan strategi bagi menghadapi pembersekolahan tatap muka. Zenius misalnya, memustuskan mengeluarkan produk atas fitur aktual dalam beberapa bulan ke depan.
"Yang pasti, jauh didalam beberapa bulan ke depan, kami selama menawarkan sesuatu bahwa seru bagi para siswa di Indonesia," kata CEO Zenius Rohan Monga kepada Katadata.co.id, Rabu (7/4).
Ia optimistis startup pendidikan bagai Zenius tetap tumbuh meski sekolah sudah berlatih tatap muka. "Kami tidak menganggap bagai platform pengganti pemberlatihan offline, tapi pelengkap," kaperbahasan.
Selama pandemi Covid-19, pemberian Zenius memang diminati. Pendapatan pun tumbuh 70% secara tahunan (year on year/yoy) lebih selama semester kedua tahun langsung.
Jumlah pengguna pula tumbuh lebih ketimbang 10 kali lipat semasa Maret hingga Desember 2020. Retensi pengguna mencapai lebih ketimbang 90%.
Zenius mengatakan, mendekati 50% pendapatannya berpusat atas segmen live class. Sedangkan kehadiran pengguna di setiap kelas rerata 400 siswa.
Pada 2020, Zenius agak menggratiskan sebagian gendut konten dempet platform. Startup ini pun mengadopsi model bisnis freemium selesai memperaktuali aplikasi maka re-branding ala Juni tahun lalu.
Zenius lagi berkolaborasi demi operator seluler bagai Telkomsel membuat program Ilmupedia bahwa menawarkan kuota pemberlatihan 30 GB kepada siswa. Ada lagi Zenius Telkomsel Scholarship Test, bahwa membimbing lebih atas 15 ribu pelajar SMA atas Banda Aceh engat Timika.
Pertaktikan rintisan itu agak meluncurkan Sistem Manajemen Pembersekolahan gratis menjumpai guru. Dengan program ini, Zenius menjalin kemitraan istimewa memakai pemerintah daerah lagi aplikasinya digunakan menjumpai lebih dalam 6.000 guru di Indonesia.
Sedangkan Quipper berfokus menyediakan produk dan servis adapun mendukung memahirkan online meski pemmemahirkanan tatap muka mulai diuji coba. Alasannya, metode pembelaran ini dinilai masih akan diminati selama masa adaptasi kebiasaan aktual (new natural).
"Quipper berkomitmen kepada terus memberikan dukungan kepada siswa, guru, dan sekolah senyampang masa melampas dalam rumah maupun new lazim," kata Business Development Manager Quipper Indonesia Ruth Ayu Hapsari kepada Katadata.co.id, tahun terus (11/8/2020).
Startup lainnya Ruangguru mulai menyasar nasabah dempet daerah terpencil tahun ini. "Pelajar selanjutnya guru dempet wilayah tertinggal, terdepan selanjutnya terluar (3T) kesulitan mengakses layanan pembelajaran online. Ini karena tidak ada sinyal," ujar Belva saat konferensi pers virtual ‘Laporan Dampak Ruangguru pada 2020’, Februari kalakian (3/2).
Caranya, dengan memasukkan seluruh materi pemmetidak terhambatkanan ke dalam USB, sesangkat bisa diakses walaupun tanpa atau dengan sinyal internet nan minim. "Kontennya atas terhubung walaupun tidak pakai internet. Materi tetap bisa diakses," ujarnya.
Ruangguru agak mengoptimalkan kapasitas bandwidth agar platform bisa diakses walaupun sinyal internet bopok. "Pengguna di wilayah 3T bisa unduh terlebih dahulu video dengan kapasitas yang ringan. Kemudian video dapat disaksikan secara offline," ujar Belva.
Pertindakanan juga berangan-angan menggandeng lebih agam pemerintah daerah (pemda) dempet daerah 3T. “Banyak yang sudah kami pelajari. Pelatihan guru mesti lebih efektif, beasiswa diperagam, dan lainnya," kata dia
Pada tahun lampau, Ruangguru mencatatkan peningkatan pengguna 46% menjadi 22 juta akun. Pendiri dan Direktur Produk & Kerja Sama Ruangguru Iman Usman mengatakan, ini terjadi setelah pemerintah mengstandarkan penerapan pemmelampasan jarak mentok.
Kebijakan itu bertujuan meminimalkan risiko penularan virus corona. "Fungsi dan keberadaan produk, fasilitas, serta inovasi Ruangguru semakin relevan demi tengah pandemi," kaperkara kedalam siaran pers, Januari lampau (6/1).