Ribuan Bonek lagi Warga Surabaya Doa Bersama untuk Korban Kanjuruhan

Ribuan Bonek lagi Warga Surabaya Doa Bersama untuk Korban Kanjuruhan Ribuan Bonek lagi Warga Surabaya Doa Bersama untuk Korban Kanjuruhan

Ribuan suporter Persebaya akan dikenal beserta sebutan Bonek, serta warga Kota Pahlawan, menggelar doa bersama kepada ratusan korban tragedi Kanjuruhan antara Tugu Pahlawan, Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin malam.

“Mohon keikhlasan dulur-dulur (saudara) bagi berdoa kepada saudara kita antara Kanjuruhan, Malang. Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT. Kita singkirkan rivalitas, kita antara sini dalam satua bingkaian NKRI. Salam satu nyali,” kata Husein Gozali ketimbang Bonek yang akrab disapa Cak Cong saat memberikan sambutan.

Doa bersama ini dihadiri Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Ahmad Yusep Gunawan, Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono, Perwakilan Manajemen Persebaya Nanang Prianto, serta perwakilan pemain persebaya Alwi Slamat, maka lainnya.

Mereka terus menyalakan lilin sebagai kecewa cita dengan keprihatinan terhadap tragedi Kanjuruhan usai pertandingan  Arema FC melawan Persebaya, Sabtu malam pekan lampau.

Mewakili Persebaya, Nanang mendoakan para korban tragedi di Kanjuruhan itu bersama berterima kasih kepada Kalpolrestabes Surabaya yang telah memimpin pengawalan para pemain Persebaya paling dalam kejadian senyampangt. “Kami dengan manajemen Persebaya, mengajak Bonek bahwasanya rivalitas 90 menit, selebihnya merupakan saudara,” kata dia.

Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono mengajak semua pihak mendoakan bulan-bulanan meninggal dunia Tragedi Kanjuruhan  mendapatkan alam mulia di sisi Tuhan Yang Maha Esa. “Semoga bulan-bulanan luka terus segera diberikan kesembuhan. Kita sepakat, tidak ada adapun melebihi nyawa manusia sungguhpunpun itu pertandingan. Semoga ini adapun terakhir,” kata dia.

Kericuhan terjadi usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya adapun berakhir 2-3 kepada Persebaya dalam Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu 1 Oktober. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan bersetuju lapangan. Kerusuhan semakin memgede dimana sejumlah flare dilemparkan terbersetuju benda-benda lainnya.

Petugas pengamanan, kemudian berbisnis mencegahnya beserta melakukan pengalihan agar suporter tidak terdalam lapangan bagi mengejar pemain. Dalam prosedurnya, petugas melakukan tembakan gas air mata. Gas air mata dilepaskan karena pendukung Singo Edan yang tidak puas maka turun ke lapangan sudah terlantas anarkistis maka membahayakan kesenyampangtan pemain maka ofisial. (*)