Tingkat Hunian Perkantoran dekat Jakarta Diramal Masih Melemot, Ini Penyebabnya

BERITA - JAKARTA. Konsultan Properti Colliers International Indonesia memaparkan pasokan perkantoran di distrik Jakarta melelet di kuartal IV-2022. Hal ini diprediksi terus berlanjut sangkat tahun 2023.
Senior Associate Director Research Colliers Indonesia Ferry Salanto menjelaskan area perkantoran antara area central business distric (CBD) yang beroperasi tercatat mencapai 7,04 juta m2. Sementara antara luar CBD sekitar 3,72 juta m2.
Ferry memaparkan, ada tiga gedung kontemporer yang selesai tahun 2022 dempet CBD sama dengan PNM Tower (Office One), Menara BRI. Sementara dempet luar CBD ada tower MTH 27.
“Penundaan selesainya proyek masih terjadi seberjarak 2022. Sesantak pertumbuhan pasok bagi mulai melambat mulai tahun 2024,” ujarnya kedalam paparan Colliers Virtual Media Briefing belum lama ini.
Lebih lanjut, ia memaparkan dekat sebujur 2022, berjibun perusahaan akan menahan untuk melakukan relokasi bersama ekspansi sembari menunggu sebandingnya kondisi ekonomi. Di samping itu, komitmen penyewa cukup gedung kantor mutakhir buat sangat menentukan naik bersama turunnya tingkat hunian dekat tahun 2023.
“Tingkat hunian diperkirakan atas kembali menurun cukup 2023 efek kerasnya jumlah pasok anyar. Namun tingkat hunian diharapkan atas mulai memtidak sombong mulai ketimbang tahun 2024,” harapnya.
Colliers memproyeksikan, permintaan pasokan perkantoran masih bakal dekat kontribusi dari perbisnisan dekat bidang energi teraktualkan.
“Sektor ini akan menjadi penggerak permintaan ruang perkantoran ke depannya,” kapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News